Selasa, 11 Desember 2012

GEOGRAFI FLORA DUNIA


FLORA DI DUNIA DAN INDONESIA

Flora dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
1.    Iklim jenis tanah
2.    Relief atau tinggi rendah permukaan tanah
3.     Adaptasi
4.    Persekutuan hidup
Flora di daratan sangat bervariasi dan terbentang mulai dari wilayah khatulistiwa sampai ke wilayah kutub. Secara umum flora yang hidup di daratan dapat diklasifikasikan atas Hutan, Sabana, Stepa, dan Gurun.
Hutan
Berdasarkan keadaan tumbuh-tumbuhannya hutan dibagi atas:
Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah sekitar khatulistiwa yaitu antara garis 10o LU sampai dengan 10o LS dengan curah hujan tinggi.
Ciri-cirinya yaitu : pohonnya tinggi dan lebat/rapat, jenisnya sangat bervariasi (heterogen) dan selalu warna hijau. Sebagian besar jenis flora di dunia terdapat pada hutan jenis ini yang di perkirakan mencapai lebih dari 3000 spesies. Pada hutan ini terdapat jenis-jenis flora epifit(tumbuhan yang menempel) seperti anggrek, rotan, jamur, lumut. Adanya tumbuhan ini menandakan kelembaban suhu sangat tinggi, contohnya antara lain hutan-hutan Indonesia(Sumatera, Kalimantan, Jawa, India, Amerika Tengah dan Karibia).
Hutan Musim, terdapat di wilayah-wilayah yang mempunyai musim kering dan musim hujan.
ciri-ciri hutan musim :biasanya meranggaskan daun-daunnya pada musim kering. Pohon-pohonya lebih jarang dan tidak terlalu tinggi. Jumlah spesiesnya tidak begitu banyak. Hutan ini terdapat di India, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia (Jawa Timur, Sulawesi dan Nusa Tenggara).
Hutan Hujan Daerah Sedang
Terdapat di daerah pantai sebelah Barat garis lintang 35o sampai dengan 55o di Belahan Bumi Utara dan Selatan, wilayah antara garis lintang 25o sampai dengan 40o LU dan LS, wilayah daratan tinggi zone Ekuatorial dan Tropis.
 Ciri-cirinya : adalah daunnya selalu hijau, kurang rimbun, dan spesiesnya kurang banyak, pohonnya tidak begitu tinggi dan daunnya lebih kecil dan tidak banyak terdapat semak. Vegetasi yang khas di hutan ini antara lain pakis, agthis, palem, bamboo, dan belukar. Hutan ini terdapat di Amerika Serikat dan Eropa.
Hutan Rontok Daerah Sedang
Terdapat di wilayah yang mempunyai iklim yang sangat dingin(winter) dan iklim yang relatif hangat(summer) yaitu di Amerika Utara dan Eropa Barat. Vegetasi yang terdapat di wilayah ini yaitu pohon-pohon tingggi seperti cemara dan pinus.
Hutan Berdaun Jarum
Terdapat di daerah-daerah di atas lintang 60o seperti di Kanada Utara, Siberia dan Pegunungan tinggi wilayah Tropikal. Tumbuhannya antara lain pinus, larix, dan sequoiye yang merupakan pohon yang terbesar di dunia terdapat di California. Pohon ini mencapai ketinggian 100m, diameter batangnya 4,5-10m.
Hutan Berkayu Manis
Terdapat di daerah iklim mediteranian yang terdapat pantai Barat antara 30o sampai 40o.
 ciri-cirinya yaitu daunnya selalu hijau, pohon tidak terlalu tinggi namun berkayu dan berdaun keras. Contohnya pohon Oak atau Zaitun.
Sabana
Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan baik besar atau kecil(semak). Jenis rumputnya merupakan rumput-rumput yang tinggi. Sabana antara lain terdapat di Australia, Brazilia, Venizuela, dan Indonesia(di Aceh disebut Blang dan Nusa Tenggara Barat). Sabana biasanya merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput.
Stepa
Stepa merupakan padang rumput yang luas dengan diselingi oleh pohon-pohon perdu, membentang dari daerah tropis sampai daerah subtropis yang curah hujannya tidak teratur dan sulit untuk mendapatkan air. Terdapat antara lain di Australia, Argentina, Brazilia, Amerika Serikat dan Afrika Utara. Di Amerika Serikat stepa dinamakan Praire, di Hungaria dinamakan Poszta dan di Brazilia dinamakan Campos.
Tundra
Tundra adalah rumput kerdil yang tahan dengan suhu yang sangat dingin, terdapat di daerah yang berbatasan dengan Kutub dimana suhu udara sangat dingin, seperti di Rusia Utara, Kanada Utara, Norwegia, Finlandia. Contohnya adalah lumut. Setelah es mencair tumbuhan tundra yang beku dapat hidup lagi. Daerah tundra dapat mengalami malam atau siang yang sangat lama sampai berbulan-bulan.

Gurun
Gurun merupakan daerah yang tidak mudah bagi tanahnya untuk dapat tumbuh. Karena sangat panas pada siang hari, membeku pada malam hari dan kekurangan air. Hujan sekitar setahun sekali sehingga jenis tanaman yang hidup disana adalah jenis tumbuhan yang tahan dengan kekeringan seperti pohon kaktus dan beberapa jenis rumput berduri. Gurun Sahara di Afrika merupakan gurun terbesar di dunia. Lainnya antara lain adalah di Saudi Arabia, Australia, Turkestan, Peru(Gurun Atacama), Pakistan dan Mongolia(Gurun Gobi). Kebanyakan pohon gurun hanya dapat hidup di daerah-daerah yang punya candangan air di bawah tanahnya. Suhu udara disiang hari dapat mencapai 400C. selain gurun di daerah panas, terdapat gurun dingin di daerah Arktik sekitar 840 LU yang merupakan daerah yang tertutup salju abadi. Karena daerahnya selalu beku. Vegetasi yang dapat tumbuh antara lain jenis lumut dan rumput kerdil.



Flora yang Hidup di Air Tawar
Flora air tawar meliputi flora yang hidup di Air Danau, Sungai, dan Rawa. Jenis tumbuhannya antara lain enceng gondok, ganggang, teratai dan talas. Adapula tumbuhan yang dapat hidup di air tawar maupun air asin yaitu tumbuhan bakau dan nipan.
Flora yang Hidup di Air Asin
Flora yang hidup di air asin terdapat didasar laut perairan dangkal dimana sinar matahari dapat tembus sampai dasar laut. Tumbuhan tersebut antara lain rumput laut, lumut dan ganggang, fitoplankton yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop karena sangat kecil.

pencekik-pohon-dan-jelutung
ramin-rengas-rotan-manau
Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh 
Manfaat Hutan Hujan ( Hutan Tropis)
Hutan hujan penting bagi ekosistem global.

Hutan hujan membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Kelebihan karbon dioksida di atmosfer diyakini berkontribusi terhadap perubahan iklim melalui pemanasan global. Oleh karena itu hutan hujan memiliki yang penting dalam mengatasi pemanasan global. Hutan hujan juga mempengaruhi kondisi cuaca lokal dengan membuat hujan dan suhu moderat.

Hutan hujan adalah rumah bagi sejumlah besar tanaman di dunia dan spesies hewan, termasuk banyak spesies yang terancam punah. Karena hutan yang ditebang, banyak spesies yang ditakdirkan untuk punah. Beberapa spesies hutan hujan hanya dapat bertahan hidup di habitat alami mereka. Kebun Binatang tidak dapat menyimpan semua binatang.

Hutan hujan membantu menjaga siklus air. Peran hutan hujan dalam siklus air adalah untuk menambah air ke atmosfer melalui proses transpirasi (dimana mereka melepas air dari daun mereka selama fotosintesis). Kelembaban ini memberikan kontribusi terhadap pembentukan awan hujan yang melepaskan air kembali ke hutan hujan. ketika hutan ditebang, kelembaban kurang masuk ke dalam atmosfer dan penurunan curah hujan dan kadang-kadang menyebabkan kekeringan.

Akar-akar pohon hutan hujan dan membantu vegetasi jangkar tanah. Ketika pohon-pohon ditebang tidak ada lagi apa pun untuk melindungi tanah dan tanah dengan cepat dicuci bersih dengan hujan. Proses membasuh tanah dikenal sebagai erosion.As tanah dicuci ke dalam sungai itu menyebabkan masalah bagi ikan dan manusia. Ikan menderita karena air menjadi keruh, sementara orang mengalami kesulitan navigasi saluran air yang dangkal karena meningkatnya jumlah tanah di air. Sementara petani kehilangan tanah lapisan atas yang penting untuk tanaman tumbuh.

Dan manfaat lain dari hutan hujan adalah:

§       sumber untuk obat-obatan dan makanan;
§       mendukung orang-orang suku pedalaman, dan
§       tempat yang menarik untuk dikunjungi.
 Ekosistem .:: HUTAN MUSIM ::.
  http://arisudev.files.wordpress.com/2011/07/hutan-jati.jpg?w=225&h=300
Ekosistem hutan musim merupakan ekosistem hutan campuran yang berada di daerah beriklim muson (monsoon), yaitu daerah dengan perbedaan antara musim kering dan basah yang jelas. Tipe ekosistem hutan musim terdapat pada daerah-daerah yang memiliki tipe iklim C dan D (tipe iklim menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson) dengan rata-rata curah hujan 1.000-2.000 mm per tahun dengan rata-rata suhu bulanan sebesar 21°-32°C.
Penyebaran lokasi ekosistem hutan musim meliputi wilayah negara-negara yang beriklim musim (monsoon), misalnya di India, Myanmar, Indonesia, Afrika Timur, dan Australia Utara. Di Indonesia, tipe ekosistem hutan musim berada di Jawa (terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur), di kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian.
Vegetasi yang berada dalam ekosistem hutan musim didominasi oleh spesies-spesies pohon yang menggugurkan daun di musim kering, sehingga type ekosistem musim disebut juga hutan gugur daun atau deciduous forest. Pada ekosistem hutan ini umumnya hanya memiliki satu lapisan tajuk atau satu stratum dengan tajuk-tajuk pohon yang tidak saling tumpang-tindih, sehingga masih banyak sinar matahari yang bisa masuk hutan sampai ke lantai hutan, apalagi pada saat sedang gugur daun. Hal ini memungkinkan tumbuh dan berkembangnya berbagai spesies semak dan herba yang menutup lantai hutan secara rapat, sehingga menyulitkan bagi orang untuk masuk ke dalam hutan
Pada musim kering, mayoritas pepohonan di hutan musim menggugurkan semua daunnya, tetapi lamanya daun gugur bergantung kepada persediaan air dalam tanah, dan hal demikian itu dapat berbeda-beda antartempat dalam hutan yang sama. Sebagai contoh untuk tempat-tempat yang ada di pinggir sungai yang selalu ada cukup air, menyebabkan daun-daun pohon gugur secara bergantian, bahkan di sini tidak setiap spesies pohon menggugurkan semua daunnya. Pada akhir musim kering, banyak dijumpai pohon yang mulai berbunga. Transpirasi melalui bunga sangat kecil, sehingga tidak mengganggu keseimbangan air dalam tubuh tumbuhan. Kemudian setelah masuk musim hujan, pepohonan mampu memproduksi daun baru, buah, dan biji, sepanjang air tanah cepat tersedia bagi tumbuhan.
Bunga yang dihasilkan oleh pepohonan di hutan musim sering berukuran besar dan memiliki warna yang terang, dan berbeda jika dibandingkan dengan bunga yang dihasilkan oleh pepohonan di hutan hujan tropis (pohon yang selalu hijau = evergreen). Bunga pohon di hutan musim umumnya kelihatan pada bagian luar tajuk, sehingga sangat mudah dilihat oleh binatang atau serangga serangga penyerbuk.
Spesies pepohonan yang ada pada ekosistem hutan musim antara lain Tectona grandis, Dalbergia latifolia, Acacia leucophloea, Schleieera oleosa, Eucalyptus alba, Santalum album, Albizzia chinensis, dan Timonius cerysus.
Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, hutan musim dibedakan menjadi dua zona atau wilayah sebagai berikut
1.              Zona 1 dinamakan hutan musim bawah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0-1.000 m dari permukaan laut.
2.              Zona 2 dinamakan hutan musim tengah dan atas karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 1.000-4.100 m dari permukaan laut.

1. Zona Hutan Musim Bawah
Spesies-spesies pohon yang merupakan ciri khas tipe ekosistem hutan musim bawah di daerah Jawa antara lain Tectona grandis, Acacia leucophloea, Aetinophora fragrans, Albizzia chinensis, Azadirachta indica, dan Caesalpinia digyna. Di kepulauan Nusa Tenggara dijumpai spesies-spesies pohon yang menjadi ciri khas hutan musim, yaitu Eucalyptus albadan Santalum album, sedangkan spesies pohon khas hutan musim di Maluku dan Irian antara lain Melaleuca leucadendron, Eucalyptus spp., Corypha utan, Timonius cerycus, danBanksia dentata.

2. Zona Hutan Musim Tengah dan Atas
Spesies pohon yang merupakan ciri khas ekosistem hutan musim tengah dan alas adalah sebagai berikut. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur terdapat pohon Casuarina junghuhnianasebagai spesies pohon dominan dan khas untuk tipe ekosistem hutan musim tengah dan atas. Hutan musim tengah dan atas di daerah Indonesia Timur mengandung spesies pohon khas untuk ekosistem tersebut, yaitu Eucalyptus spp. Adapun spesies pohon khas untuk hutan musim tengah dan alas di daerah Sumatra yaitu Pinus merkusii.
          http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTU0fs6o7LgrQkdC9z10-F4WD98Td-R0I-aBjMTwiAhS1gs5V7mVb1kIe_ZQg   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB7VUbyjbrW9XlcreDH7rg4oVrH_PAX1p8Y9qxEW8bTmG1cKPcX38wHXfXKiPyXtqdttP2xxcmy7DtpcFDjeicug7G-9BTE53UjxkBgRGF0MO4X8jDtNToawWD62kRKpAJnUa_09g_XYbU/s400/hutan-musim-1.jpg
Tanaman Kapuk di Honolulu, Hawaii      http://warok.web.id/files/2011/05/hutan-hujan-iklim-sedang.jpg              

Bioma Taiga (Coniferus)
Bioma Taiga (Coniferus) Ciri-ciri bioma taiga :
1.    Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat
2.    Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah
3.    Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.
Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga hutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch, dan juniperdan spruce.
Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga


Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga







Keunikan Tumbuhan Konifer
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYLhsF_00z7E0dM0UC2uEDzIjukYB8xBaDXemW3gUqEGxRJCxWvYT7wwVT7V8KBDsvxgpcw07BDntbuhYpmyA5nynSlZg1ef6SmDDDAGXk-IIvNBtzZuwvwqd_R33JfCSnVATQrVCcC0M/s1600/konifer.jpeg
Spesies dari kelompok konifer lebih lebih banyak dikenal daripada anggotan gimnosperma lainnya. Di antara konifer yang lebih banyak dikenal adalah pohon pinus, cemara, dan jupiter. Pohon pinus yang berjumlah sekitar 80 spesies, merupakan kelompok paling besar dari ordo Pinales. Pohon konifer tersebar luas di permukaan bumi, terutama didaerah yang lebih dingin dari zona iklim sedang dan di daerah tinggi pada zona iklim tropik. Kebanyakan konifer merupakan pepohonan, namu ada beberapa spesies berupa perdu, konifer umumnya memiliki batang pohon dominan yang lurus, sering mencapai ketinggian lebih dari 30 m. Daun konifer berbentuk jarum. Konifer secara ekonomis paling bermanfaat diantara anggota gimnospema lainnya. Contohnya, pohon pinus dan cemara dapa dimanfaatkan kayunya untuk bahan papan/bangunan. Daun pohon damar  (Agathi alba) dipakai dalam pembuatan cat dan pernis. Beberapa spesies pinus, yaitu Pinus pinon di Amerika Serikat bagian barat daya dapat menghasilkan biji-biji yang dapat dimakan. Konifer yang tumbuh dihutan yang luas dapat menahan air hujan sehingga mencegah terjadinya erosi tanah.
http://www.plantamor.com/thumbnails/cycrumii01n.jpg
Palem Raja (Roystonea regia)
http://alamendah.files.wordpress.com/2009/12/palem-raja.jpg?w=101&h=162
Palem raja adalah sekelompok palem yang dikelompokkan dalam genus Roystonea. Palem Raja yang diperkirakan berasal dari Karibia dan Amerika sedikitnya terdiri atas 10 spesies. Salah satu spesies yang umum di Indonesia adalah Roystonea regia.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas:Liliopsida; Ordo: Arecales; Famili: Arecaceae; Genus: Roystonea;Spesies: (salah satunya) Roystonea regia



GEOGRAFI FLORA DUNIA


FLORA DI DUNIA DAN INDONESIA

Flora dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
1.    Iklim jenis tanah
2.    Relief atau tinggi rendah permukaan tanah
3.     Adaptasi
4.    Persekutuan hidup
Flora di daratan sangat bervariasi dan terbentang mulai dari wilayah khatulistiwa sampai ke wilayah kutub. Secara umum flora yang hidup di daratan dapat diklasifikasikan atas Hutan, Sabana, Stepa, dan Gurun.
Hutan
Berdasarkan keadaan tumbuh-tumbuhannya hutan dibagi atas:
Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah sekitar khatulistiwa yaitu antara garis 10o LU sampai dengan 10o LS dengan curah hujan tinggi.
Ciri-cirinya yaitu : pohonnya tinggi dan lebat/rapat, jenisnya sangat bervariasi (heterogen) dan selalu warna hijau. Sebagian besar jenis flora di dunia terdapat pada hutan jenis ini yang di perkirakan mencapai lebih dari 3000 spesies. Pada hutan ini terdapat jenis-jenis flora epifit(tumbuhan yang menempel) seperti anggrek, rotan, jamur, lumut. Adanya tumbuhan ini menandakan kelembaban suhu sangat tinggi, contohnya antara lain hutan-hutan Indonesia(Sumatera, Kalimantan, Jawa, India, Amerika Tengah dan Karibia).
Hutan Musim, terdapat di wilayah-wilayah yang mempunyai musim kering dan musim hujan.
ciri-ciri hutan musim :biasanya meranggaskan daun-daunnya pada musim kering. Pohon-pohonya lebih jarang dan tidak terlalu tinggi. Jumlah spesiesnya tidak begitu banyak. Hutan ini terdapat di India, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia (Jawa Timur, Sulawesi dan Nusa Tenggara).
Hutan Hujan Daerah Sedang
Terdapat di daerah pantai sebelah Barat garis lintang 35o sampai dengan 55o di Belahan Bumi Utara dan Selatan, wilayah antara garis lintang 25o sampai dengan 40o LU dan LS, wilayah daratan tinggi zone Ekuatorial dan Tropis.
 Ciri-cirinya : adalah daunnya selalu hijau, kurang rimbun, dan spesiesnya kurang banyak, pohonnya tidak begitu tinggi dan daunnya lebih kecil dan tidak banyak terdapat semak. Vegetasi yang khas di hutan ini antara lain pakis, agthis, palem, bamboo, dan belukar. Hutan ini terdapat di Amerika Serikat dan Eropa.
Hutan Rontok Daerah Sedang
Terdapat di wilayah yang mempunyai iklim yang sangat dingin(winter) dan iklim yang relatif hangat(summer) yaitu di Amerika Utara dan Eropa Barat. Vegetasi yang terdapat di wilayah ini yaitu pohon-pohon tingggi seperti cemara dan pinus.
Hutan Berdaun Jarum
Terdapat di daerah-daerah di atas lintang 60o seperti di Kanada Utara, Siberia dan Pegunungan tinggi wilayah Tropikal. Tumbuhannya antara lain pinus, larix, dan sequoiye yang merupakan pohon yang terbesar di dunia terdapat di California. Pohon ini mencapai ketinggian 100m, diameter batangnya 4,5-10m.
Hutan Berkayu Manis
Terdapat di daerah iklim mediteranian yang terdapat pantai Barat antara 30o sampai 40o.
 ciri-cirinya yaitu daunnya selalu hijau, pohon tidak terlalu tinggi namun berkayu dan berdaun keras. Contohnya pohon Oak atau Zaitun.
Sabana
Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan baik besar atau kecil(semak). Jenis rumputnya merupakan rumput-rumput yang tinggi. Sabana antara lain terdapat di Australia, Brazilia, Venizuela, dan Indonesia(di Aceh disebut Blang dan Nusa Tenggara Barat). Sabana biasanya merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput.
Stepa
Stepa merupakan padang rumput yang luas dengan diselingi oleh pohon-pohon perdu, membentang dari daerah tropis sampai daerah subtropis yang curah hujannya tidak teratur dan sulit untuk mendapatkan air. Terdapat antara lain di Australia, Argentina, Brazilia, Amerika Serikat dan Afrika Utara. Di Amerika Serikat stepa dinamakan Praire, di Hungaria dinamakan Poszta dan di Brazilia dinamakan Campos.
Tundra
Tundra adalah rumput kerdil yang tahan dengan suhu yang sangat dingin, terdapat di daerah yang berbatasan dengan Kutub dimana suhu udara sangat dingin, seperti di Rusia Utara, Kanada Utara, Norwegia, Finlandia. Contohnya adalah lumut. Setelah es mencair tumbuhan tundra yang beku dapat hidup lagi. Daerah tundra dapat mengalami malam atau siang yang sangat lama sampai berbulan-bulan.

Gurun
Gurun merupakan daerah yang tidak mudah bagi tanahnya untuk dapat tumbuh. Karena sangat panas pada siang hari, membeku pada malam hari dan kekurangan air. Hujan sekitar setahun sekali sehingga jenis tanaman yang hidup disana adalah jenis tumbuhan yang tahan dengan kekeringan seperti pohon kaktus dan beberapa jenis rumput berduri. Gurun Sahara di Afrika merupakan gurun terbesar di dunia. Lainnya antara lain adalah di Saudi Arabia, Australia, Turkestan, Peru(Gurun Atacama), Pakistan dan Mongolia(Gurun Gobi). Kebanyakan pohon gurun hanya dapat hidup di daerah-daerah yang punya candangan air di bawah tanahnya. Suhu udara disiang hari dapat mencapai 400C. selain gurun di daerah panas, terdapat gurun dingin di daerah Arktik sekitar 840 LU yang merupakan daerah yang tertutup salju abadi. Karena daerahnya selalu beku. Vegetasi yang dapat tumbuh antara lain jenis lumut dan rumput kerdil.



Flora yang Hidup di Air Tawar
Flora air tawar meliputi flora yang hidup di Air Danau, Sungai, dan Rawa. Jenis tumbuhannya antara lain enceng gondok, ganggang, teratai dan talas. Adapula tumbuhan yang dapat hidup di air tawar maupun air asin yaitu tumbuhan bakau dan nipan.
Flora yang Hidup di Air Asin
Flora yang hidup di air asin terdapat didasar laut perairan dangkal dimana sinar matahari dapat tembus sampai dasar laut. Tumbuhan tersebut antara lain rumput laut, lumut dan ganggang, fitoplankton yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop karena sangat kecil.

pencekik-pohon-dan-jelutung
ramin-rengas-rotan-manau
Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh 
Manfaat Hutan Hujan ( Hutan Tropis)
Hutan hujan penting bagi ekosistem global.

Hutan hujan membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Kelebihan karbon dioksida di atmosfer diyakini berkontribusi terhadap perubahan iklim melalui pemanasan global. Oleh karena itu hutan hujan memiliki yang penting dalam mengatasi pemanasan global. Hutan hujan juga mempengaruhi kondisi cuaca lokal dengan membuat hujan dan suhu moderat.

Hutan hujan adalah rumah bagi sejumlah besar tanaman di dunia dan spesies hewan, termasuk banyak spesies yang terancam punah. Karena hutan yang ditebang, banyak spesies yang ditakdirkan untuk punah. Beberapa spesies hutan hujan hanya dapat bertahan hidup di habitat alami mereka. Kebun Binatang tidak dapat menyimpan semua binatang.

Hutan hujan membantu menjaga siklus air. Peran hutan hujan dalam siklus air adalah untuk menambah air ke atmosfer melalui proses transpirasi (dimana mereka melepas air dari daun mereka selama fotosintesis). Kelembaban ini memberikan kontribusi terhadap pembentukan awan hujan yang melepaskan air kembali ke hutan hujan. ketika hutan ditebang, kelembaban kurang masuk ke dalam atmosfer dan penurunan curah hujan dan kadang-kadang menyebabkan kekeringan.

Akar-akar pohon hutan hujan dan membantu vegetasi jangkar tanah. Ketika pohon-pohon ditebang tidak ada lagi apa pun untuk melindungi tanah dan tanah dengan cepat dicuci bersih dengan hujan. Proses membasuh tanah dikenal sebagai erosion.As tanah dicuci ke dalam sungai itu menyebabkan masalah bagi ikan dan manusia. Ikan menderita karena air menjadi keruh, sementara orang mengalami kesulitan navigasi saluran air yang dangkal karena meningkatnya jumlah tanah di air. Sementara petani kehilangan tanah lapisan atas yang penting untuk tanaman tumbuh.

Dan manfaat lain dari hutan hujan adalah:

§       sumber untuk obat-obatan dan makanan;
§       mendukung orang-orang suku pedalaman, dan
§       tempat yang menarik untuk dikunjungi.
 Ekosistem .:: HUTAN MUSIM ::.
  http://arisudev.files.wordpress.com/2011/07/hutan-jati.jpg?w=225&h=300
Ekosistem hutan musim merupakan ekosistem hutan campuran yang berada di daerah beriklim muson (monsoon), yaitu daerah dengan perbedaan antara musim kering dan basah yang jelas. Tipe ekosistem hutan musim terdapat pada daerah-daerah yang memiliki tipe iklim C dan D (tipe iklim menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson) dengan rata-rata curah hujan 1.000-2.000 mm per tahun dengan rata-rata suhu bulanan sebesar 21°-32°C.
Penyebaran lokasi ekosistem hutan musim meliputi wilayah negara-negara yang beriklim musim (monsoon), misalnya di India, Myanmar, Indonesia, Afrika Timur, dan Australia Utara. Di Indonesia, tipe ekosistem hutan musim berada di Jawa (terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur), di kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian.
Vegetasi yang berada dalam ekosistem hutan musim didominasi oleh spesies-spesies pohon yang menggugurkan daun di musim kering, sehingga type ekosistem musim disebut juga hutan gugur daun atau deciduous forest. Pada ekosistem hutan ini umumnya hanya memiliki satu lapisan tajuk atau satu stratum dengan tajuk-tajuk pohon yang tidak saling tumpang-tindih, sehingga masih banyak sinar matahari yang bisa masuk hutan sampai ke lantai hutan, apalagi pada saat sedang gugur daun. Hal ini memungkinkan tumbuh dan berkembangnya berbagai spesies semak dan herba yang menutup lantai hutan secara rapat, sehingga menyulitkan bagi orang untuk masuk ke dalam hutan
Pada musim kering, mayoritas pepohonan di hutan musim menggugurkan semua daunnya, tetapi lamanya daun gugur bergantung kepada persediaan air dalam tanah, dan hal demikian itu dapat berbeda-beda antartempat dalam hutan yang sama. Sebagai contoh untuk tempat-tempat yang ada di pinggir sungai yang selalu ada cukup air, menyebabkan daun-daun pohon gugur secara bergantian, bahkan di sini tidak setiap spesies pohon menggugurkan semua daunnya. Pada akhir musim kering, banyak dijumpai pohon yang mulai berbunga. Transpirasi melalui bunga sangat kecil, sehingga tidak mengganggu keseimbangan air dalam tubuh tumbuhan. Kemudian setelah masuk musim hujan, pepohonan mampu memproduksi daun baru, buah, dan biji, sepanjang air tanah cepat tersedia bagi tumbuhan.
Bunga yang dihasilkan oleh pepohonan di hutan musim sering berukuran besar dan memiliki warna yang terang, dan berbeda jika dibandingkan dengan bunga yang dihasilkan oleh pepohonan di hutan hujan tropis (pohon yang selalu hijau = evergreen). Bunga pohon di hutan musim umumnya kelihatan pada bagian luar tajuk, sehingga sangat mudah dilihat oleh binatang atau serangga serangga penyerbuk.
Spesies pepohonan yang ada pada ekosistem hutan musim antara lain Tectona grandis, Dalbergia latifolia, Acacia leucophloea, Schleieera oleosa, Eucalyptus alba, Santalum album, Albizzia chinensis, dan Timonius cerysus.
Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, hutan musim dibedakan menjadi dua zona atau wilayah sebagai berikut
1.              Zona 1 dinamakan hutan musim bawah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0-1.000 m dari permukaan laut.
2.              Zona 2 dinamakan hutan musim tengah dan atas karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 1.000-4.100 m dari permukaan laut.

1. Zona Hutan Musim Bawah
Spesies-spesies pohon yang merupakan ciri khas tipe ekosistem hutan musim bawah di daerah Jawa antara lain Tectona grandis, Acacia leucophloea, Aetinophora fragrans, Albizzia chinensis, Azadirachta indica, dan Caesalpinia digyna. Di kepulauan Nusa Tenggara dijumpai spesies-spesies pohon yang menjadi ciri khas hutan musim, yaitu Eucalyptus albadan Santalum album, sedangkan spesies pohon khas hutan musim di Maluku dan Irian antara lain Melaleuca leucadendron, Eucalyptus spp., Corypha utan, Timonius cerycus, danBanksia dentata.

2. Zona Hutan Musim Tengah dan Atas
Spesies pohon yang merupakan ciri khas ekosistem hutan musim tengah dan alas adalah sebagai berikut. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur terdapat pohon Casuarina junghuhnianasebagai spesies pohon dominan dan khas untuk tipe ekosistem hutan musim tengah dan atas. Hutan musim tengah dan atas di daerah Indonesia Timur mengandung spesies pohon khas untuk ekosistem tersebut, yaitu Eucalyptus spp. Adapun spesies pohon khas untuk hutan musim tengah dan alas di daerah Sumatra yaitu Pinus merkusii.
          http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTU0fs6o7LgrQkdC9z10-F4WD98Td-R0I-aBjMTwiAhS1gs5V7mVb1kIe_ZQg   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB7VUbyjbrW9XlcreDH7rg4oVrH_PAX1p8Y9qxEW8bTmG1cKPcX38wHXfXKiPyXtqdttP2xxcmy7DtpcFDjeicug7G-9BTE53UjxkBgRGF0MO4X8jDtNToawWD62kRKpAJnUa_09g_XYbU/s400/hutan-musim-1.jpg
Tanaman Kapuk di Honolulu, Hawaii      http://warok.web.id/files/2011/05/hutan-hujan-iklim-sedang.jpg              

Bioma Taiga (Coniferus)
Bioma Taiga (Coniferus) Ciri-ciri bioma taiga :
1.    Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat
2.    Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah
3.    Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.
Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga hutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch, dan juniperdan spruce.
Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga


Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga







Keunikan Tumbuhan Konifer
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYLhsF_00z7E0dM0UC2uEDzIjukYB8xBaDXemW3gUqEGxRJCxWvYT7wwVT7V8KBDsvxgpcw07BDntbuhYpmyA5nynSlZg1ef6SmDDDAGXk-IIvNBtzZuwvwqd_R33JfCSnVATQrVCcC0M/s1600/konifer.jpeg
Spesies dari kelompok konifer lebih lebih banyak dikenal daripada anggotan gimnosperma lainnya. Di antara konifer yang lebih banyak dikenal adalah pohon pinus, cemara, dan jupiter. Pohon pinus yang berjumlah sekitar 80 spesies, merupakan kelompok paling besar dari ordo Pinales. Pohon konifer tersebar luas di permukaan bumi, terutama didaerah yang lebih dingin dari zona iklim sedang dan di daerah tinggi pada zona iklim tropik. Kebanyakan konifer merupakan pepohonan, namu ada beberapa spesies berupa perdu, konifer umumnya memiliki batang pohon dominan yang lurus, sering mencapai ketinggian lebih dari 30 m. Daun konifer berbentuk jarum. Konifer secara ekonomis paling bermanfaat diantara anggota gimnospema lainnya. Contohnya, pohon pinus dan cemara dapa dimanfaatkan kayunya untuk bahan papan/bangunan. Daun pohon damar  (Agathi alba) dipakai dalam pembuatan cat dan pernis. Beberapa spesies pinus, yaitu Pinus pinon di Amerika Serikat bagian barat daya dapat menghasilkan biji-biji yang dapat dimakan. Konifer yang tumbuh dihutan yang luas dapat menahan air hujan sehingga mencegah terjadinya erosi tanah.
http://www.plantamor.com/thumbnails/cycrumii01n.jpg
Palem Raja (Roystonea regia)
http://alamendah.files.wordpress.com/2009/12/palem-raja.jpg?w=101&h=162
Palem raja adalah sekelompok palem yang dikelompokkan dalam genus Roystonea. Palem Raja yang diperkirakan berasal dari Karibia dan Amerika sedikitnya terdiri atas 10 spesies. Salah satu spesies yang umum di Indonesia adalah Roystonea regia.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas:Liliopsida; Ordo: Arecales; Famili: Arecaceae; Genus: Roystonea;Spesies: (salah satunya) Roystonea regia