FLORA DI DUNIA DAN INDONESIA
Flora dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia
pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
sebagai berikut :
1. Iklim
jenis tanah
2. Relief
atau tinggi rendah permukaan tanah
3. Adaptasi
4. Persekutuan
hidup
Flora di daratan sangat
bervariasi dan terbentang mulai dari wilayah khatulistiwa sampai ke wilayah
kutub. Secara umum flora yang hidup di daratan dapat diklasifikasikan atas
Hutan, Sabana, Stepa, dan Gurun.
Hutan
Berdasarkan keadaan tumbuh-tumbuhannya hutan dibagi
atas:
Hutan
Hujan Tropis, terdapat di daerah sekitar
khatulistiwa yaitu antara garis 10o LU sampai dengan 10o
LS dengan curah hujan tinggi.
Ciri-cirinya
yaitu : pohonnya tinggi dan lebat/rapat, jenisnya sangat
bervariasi (heterogen) dan selalu warna hijau. Sebagian besar jenis flora di
dunia terdapat pada hutan jenis ini yang di perkirakan mencapai lebih dari 3000
spesies. Pada hutan ini terdapat jenis-jenis flora epifit(tumbuhan yang
menempel) seperti anggrek, rotan, jamur, lumut. Adanya tumbuhan ini menandakan
kelembaban suhu sangat tinggi, contohnya antara lain hutan-hutan
Indonesia(Sumatera, Kalimantan, Jawa, India, Amerika Tengah dan Karibia).
Hutan
Musim, terdapat di wilayah-wilayah yang mempunyai musim
kering dan musim hujan.
ciri-ciri hutan musim :biasanya meranggaskan
daun-daunnya pada musim kering. Pohon-pohonya lebih jarang dan tidak terlalu
tinggi. Jumlah spesiesnya tidak begitu banyak. Hutan ini terdapat di India, dan
Asia Tenggara termasuk Indonesia (Jawa Timur, Sulawesi dan Nusa Tenggara).
Hutan
Hujan Daerah Sedang
Terdapat di daerah pantai sebelah Barat garis
lintang 35o sampai dengan 55o di Belahan Bumi Utara dan
Selatan, wilayah antara garis lintang 25o sampai dengan 40o
LU dan LS, wilayah daratan tinggi zone Ekuatorial dan Tropis.
Ciri-cirinya : adalah daunnya selalu
hijau, kurang rimbun, dan spesiesnya kurang banyak, pohonnya tidak begitu
tinggi dan daunnya lebih kecil dan tidak banyak terdapat semak. Vegetasi yang
khas di hutan ini antara lain pakis, agthis, palem, bamboo, dan belukar. Hutan
ini terdapat di Amerika Serikat dan Eropa.
Hutan
Rontok Daerah Sedang
Terdapat di wilayah yang mempunyai iklim yang sangat
dingin(winter) dan iklim yang relatif hangat(summer) yaitu di Amerika Utara dan
Eropa Barat. Vegetasi yang terdapat di wilayah ini yaitu pohon-pohon tingggi
seperti cemara dan pinus.
Hutan
Berdaun Jarum
Terdapat di daerah-daerah di atas lintang 60o
seperti di Kanada Utara, Siberia dan Pegunungan tinggi wilayah Tropikal.
Tumbuhannya antara lain pinus, larix, dan sequoiye yang merupakan pohon yang
terbesar di dunia terdapat di California. Pohon ini mencapai ketinggian 100m,
diameter batangnya 4,5-10m.
Hutan
Berkayu Manis
Terdapat di daerah iklim mediteranian yang terdapat
pantai Barat antara 30o sampai 40o.
ciri-cirinya yaitu daunnya selalu
hijau, pohon tidak terlalu tinggi namun berkayu dan berdaun keras. Contohnya
pohon Oak atau Zaitun.
Sabana
Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh
pepohonan baik besar atau kecil(semak). Jenis rumputnya merupakan rumput-rumput
yang tinggi. Sabana antara lain terdapat di Australia, Brazilia, Venizuela, dan
Indonesia(di Aceh disebut Blang dan Nusa Tenggara Barat). Sabana biasanya
merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput.
Stepa
Stepa merupakan padang rumput yang luas dengan
diselingi oleh pohon-pohon perdu, membentang dari daerah tropis sampai daerah
subtropis yang curah hujannya tidak teratur dan sulit untuk mendapatkan air.
Terdapat antara lain di Australia, Argentina, Brazilia, Amerika Serikat dan
Afrika Utara. Di Amerika Serikat stepa dinamakan Praire, di Hungaria dinamakan
Poszta dan di Brazilia dinamakan Campos.
Tundra
Tundra adalah rumput kerdil yang tahan dengan suhu
yang sangat dingin, terdapat di daerah yang berbatasan dengan Kutub dimana suhu
udara sangat dingin, seperti di Rusia Utara, Kanada Utara, Norwegia, Finlandia.
Contohnya adalah lumut. Setelah es mencair tumbuhan tundra yang beku dapat
hidup lagi. Daerah tundra dapat mengalami malam atau siang yang sangat lama
sampai berbulan-bulan.
Gurun
Gurun merupakan daerah yang tidak mudah bagi
tanahnya untuk dapat tumbuh. Karena sangat panas pada siang hari, membeku pada
malam hari dan kekurangan air. Hujan sekitar setahun sekali sehingga jenis tanaman
yang hidup disana adalah jenis tumbuhan yang tahan dengan kekeringan seperti
pohon kaktus dan beberapa jenis rumput berduri. Gurun Sahara di Afrika
merupakan gurun terbesar di dunia. Lainnya antara lain adalah di Saudi Arabia,
Australia, Turkestan, Peru(Gurun Atacama), Pakistan dan Mongolia(Gurun Gobi).
Kebanyakan pohon gurun hanya dapat hidup di daerah-daerah yang punya candangan
air di bawah tanahnya. Suhu udara disiang hari dapat mencapai 400C. selain
gurun di daerah panas, terdapat gurun dingin di daerah Arktik sekitar 840 LU
yang merupakan daerah yang tertutup salju abadi. Karena daerahnya selalu beku.
Vegetasi yang dapat tumbuh antara lain jenis lumut dan rumput kerdil.
Flora
yang Hidup di Air Tawar
Flora air tawar meliputi flora yang hidup di Air
Danau, Sungai, dan Rawa. Jenis tumbuhannya antara lain enceng gondok, ganggang,
teratai dan talas. Adapula tumbuhan yang dapat hidup di air tawar maupun air
asin yaitu tumbuhan bakau dan nipan.
Flora
yang Hidup di Air Asin
Flora yang hidup di air asin terdapat didasar laut
perairan dangkal dimana sinar matahari dapat tembus sampai dasar laut. Tumbuhan
tersebut antara lain rumput laut, lumut dan ganggang, fitoplankton yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop karena sangat kecil.
Karena pohon-pohon yang terdapat
di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif sering
tergenang oleh
Manfaat Hutan Hujan ( Hutan Tropis)
Hutan hujan penting bagi ekosistem global.
Hutan hujan membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyerap karbon
dioksida dari atmosfer. Kelebihan karbon dioksida di atmosfer diyakini
berkontribusi terhadap perubahan iklim melalui pemanasan global. Oleh karena
itu hutan hujan memiliki yang penting dalam mengatasi pemanasan global. Hutan
hujan juga mempengaruhi kondisi cuaca lokal dengan membuat hujan dan suhu
moderat.
Hutan hujan adalah rumah bagi sejumlah besar tanaman di dunia dan
spesies hewan, termasuk banyak spesies yang terancam punah. Karena hutan yang
ditebang, banyak spesies yang ditakdirkan untuk punah. Beberapa spesies hutan
hujan hanya dapat bertahan hidup di habitat alami mereka. Kebun Binatang tidak
dapat menyimpan semua binatang.
Hutan hujan membantu menjaga siklus air. Peran hutan hujan dalam siklus
air adalah untuk menambah air ke atmosfer melalui proses transpirasi (dimana
mereka melepas air dari daun mereka selama fotosintesis). Kelembaban ini
memberikan kontribusi terhadap pembentukan awan hujan yang melepaskan air
kembali ke hutan hujan. ketika hutan ditebang, kelembaban kurang masuk ke dalam
atmosfer dan penurunan curah hujan dan kadang-kadang menyebabkan kekeringan.
Akar-akar pohon hutan hujan dan membantu vegetasi jangkar tanah. Ketika
pohon-pohon ditebang tidak ada lagi apa pun untuk melindungi tanah dan tanah
dengan cepat dicuci bersih dengan hujan. Proses membasuh tanah dikenal sebagai
erosion.As tanah dicuci ke dalam sungai itu menyebabkan masalah bagi ikan dan
manusia. Ikan menderita karena air menjadi keruh, sementara orang mengalami
kesulitan navigasi saluran air yang dangkal karena meningkatnya jumlah tanah di
air. Sementara petani kehilangan tanah lapisan atas yang penting untuk tanaman
tumbuh.
Dan manfaat lain dari hutan hujan adalah:
§
sumber untuk obat-obatan dan makanan;
§
mendukung orang-orang suku pedalaman, dan
§
tempat yang menarik untuk dikunjungi.
Ekosistem
.:: HUTAN MUSIM ::.
Ekosistem
hutan musim merupakan ekosistem hutan campuran yang berada di daerah beriklim
muson (monsoon), yaitu daerah dengan perbedaan antara
musim kering dan basah yang jelas. Tipe ekosistem hutan musim terdapat pada
daerah-daerah yang memiliki tipe iklim C dan D (tipe iklim menurut klasifikasi
Schmidt dan Ferguson) dengan rata-rata curah hujan 1.000-2.000 mm per tahun
dengan rata-rata suhu bulanan sebesar 21°-32°C.
Penyebaran
lokasi ekosistem hutan musim meliputi wilayah negara-negara yang beriklim musim (monsoon), misalnya di India, Myanmar, Indonesia,
Afrika Timur, dan Australia Utara. Di Indonesia, tipe ekosistem hutan musim
berada di Jawa (terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur), di kepulauan Nusa
Tenggara, Maluku, dan Irian.
Vegetasi
yang berada dalam ekosistem hutan musim didominasi oleh spesies-spesies pohon
yang menggugurkan daun di musim kering, sehingga type ekosistem musim disebut juga
hutan gugur daun atau deciduous
forest. Pada ekosistem hutan ini umumnya hanya memiliki satu lapisan tajuk
atau satu stratum dengan tajuk-tajuk pohon yang tidak saling tumpang-tindih,
sehingga masih banyak sinar matahari yang bisa masuk hutan sampai ke lantai
hutan, apalagi pada saat sedang gugur daun. Hal ini memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya berbagai spesies semak dan herba yang menutup lantai hutan secara
rapat, sehingga menyulitkan bagi orang untuk masuk ke dalam hutan
Pada
musim kering, mayoritas pepohonan di hutan musim menggugurkan semua daunnya,
tetapi lamanya daun gugur bergantung kepada persediaan air dalam tanah, dan hal
demikian itu dapat berbeda-beda antartempat dalam hutan yang sama. Sebagai
contoh untuk tempat-tempat yang ada di pinggir sungai yang selalu ada cukup
air, menyebabkan daun-daun pohon gugur secara bergantian, bahkan di sini tidak
setiap spesies pohon menggugurkan semua daunnya. Pada akhir musim kering,
banyak dijumpai pohon yang mulai berbunga. Transpirasi melalui bunga sangat
kecil, sehingga tidak mengganggu keseimbangan air dalam tubuh tumbuhan.
Kemudian setelah masuk musim hujan, pepohonan mampu memproduksi daun baru,
buah, dan biji, sepanjang air tanah cepat tersedia bagi tumbuhan.
Bunga
yang dihasilkan oleh pepohonan di hutan musim sering berukuran besar dan
memiliki warna yang terang, dan berbeda jika dibandingkan dengan bunga yang
dihasilkan oleh pepohonan di hutan hujan tropis (pohon yang selalu hijau = evergreen). Bunga pohon di hutan musim umumnya
kelihatan pada bagian luar tajuk, sehingga sangat mudah dilihat oleh binatang
atau serangga serangga penyerbuk.
Spesies
pepohonan yang ada pada ekosistem hutan musim antara lain Tectona grandis, Dalbergia
latifolia, Acacia leucophloea, Schleieera oleosa, Eucalyptus alba, Santalum
album, Albizzia chinensis, dan Timonius cerysus.
Menurut ketinggian tempat dari
permukaan laut, hutan musim dibedakan menjadi dua zona atau wilayah sebagai
berikut
1.
Zona 1 dinamakan hutan musim bawah karena terletak pada daerah
dengan ketinggian tempat 0-1.000 m dari permukaan laut.
2.
Zona 2 dinamakan hutan musim tengah dan atas karena terletak pada
daerah dengan ketinggian tempat 1.000-4.100 m dari permukaan laut.
1. Zona Hutan Musim Bawah
Spesies-spesies
pohon yang merupakan ciri khas tipe ekosistem hutan musim bawah di daerah Jawa
antara lain Tectona grandis,
Acacia leucophloea, Aetinophora fragrans, Albizzia chinensis, Azadirachta
indica, dan Caesalpinia digyna. Di kepulauan Nusa Tenggara dijumpai
spesies-spesies pohon yang menjadi ciri khas hutan musim, yaitu Eucalyptus albadan Santalum album, sedangkan spesies pohon khas hutan
musim di Maluku dan Irian antara lain Melaleuca
leucadendron, Eucalyptus spp., Corypha utan, Timonius cerycus, danBanksia dentata.
2. Zona Hutan Musim Tengah dan Atas
Spesies
pohon yang merupakan ciri khas ekosistem hutan musim tengah dan alas adalah
sebagai berikut. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur terdapat pohon Casuarina junghuhnianasebagai
spesies pohon dominan dan khas untuk tipe ekosistem hutan musim tengah dan
atas. Hutan musim tengah dan atas di daerah Indonesia Timur mengandung spesies
pohon khas untuk ekosistem tersebut, yaitu Eucalyptus
spp. Adapun spesies pohon
khas untuk hutan musim tengah dan alas di daerah Sumatra yaitu Pinus merkusii.
Bioma Taiga (Coniferus) Ciri-ciri bioma taiga :
1. Mempunyai
musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat
2. Selama
musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah
permukaan tanah
3. Jenis
tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga
jenis tumbuhan.
Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer,
sehingga hutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan
konifer. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch,
dan juniperdan spruce.
Alder Juniper dan Spruce,
pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga
Keunikan Tumbuhan Konifer
Spesies dari kelompok konifer lebih lebih
banyak dikenal daripada anggotan gimnosperma lainnya. Di antara konifer yang
lebih banyak dikenal adalah pohon pinus, cemara, dan jupiter. Pohon pinus yang
berjumlah sekitar 80 spesies, merupakan kelompok paling besar dari ordo
Pinales. Pohon konifer tersebar luas di permukaan bumi, terutama didaerah yang
lebih dingin dari zona iklim sedang dan di daerah tinggi pada zona iklim tropik.
Kebanyakan konifer merupakan pepohonan, namu ada beberapa spesies berupa perdu,
konifer umumnya memiliki batang pohon dominan yang lurus, sering mencapai
ketinggian lebih dari 30 m. Daun konifer berbentuk jarum. Konifer secara
ekonomis paling bermanfaat diantara anggota gimnospema lainnya. Contohnya,
pohon pinus dan cemara dapa dimanfaatkan kayunya untuk bahan papan/bangunan.
Daun pohon damar (Agathi
alba) dipakai dalam pembuatan
cat dan pernis. Beberapa spesies pinus, yaitu Pinus
pinon di Amerika Serikat
bagian barat daya dapat menghasilkan biji-biji yang dapat dimakan. Konifer yang
tumbuh dihutan yang luas dapat menahan air hujan sehingga mencegah terjadinya
erosi tanah.
Palem
Raja (Roystonea regia)
Palem raja adalah sekelompok
palem yang dikelompokkan dalam genus Roystonea. Palem Raja yang diperkirakan
berasal dari Karibia dan Amerika sedikitnya terdiri atas 10 spesies. Salah satu
spesies yang umum di Indonesia adalah Roystonea regia.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae;
Divisi: Magnoliophyta; Kelas:Liliopsida; Ordo: Arecales; Famili: Arecaceae;
Genus: Roystonea;Spesies: (salah satunya) Roystonea regia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar